Wednesday, May 11, 2011

Motivasi Hati

Motivasi Hati | Matius 9:1-8
“Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: “Ia menghujat Elohim.” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (Matius 9:2-4)

Kalau kita melihat apa yang ahli Taurat itu katakan mengenai Yesus, apakah itu pikiran yang jahat? Bukankah Ahli Taurat itu memikirkan sesuatu yang rohani? Kalau memang Ahli Taurat itu tidak mengenal siapa Yesus, bukankah wajar kalau Ia mempertanyakan apa yang Yesus lakukan di dalam hatinya?
Yesus dapat melihat sampai bagian hati yang paling dalam. Ketika ahli taurat itu berkata di dalam hati, “Ia menghujat Elohim “, sesungguhnya bukanlah itu motivasi sesungguhnya. Ahli Taurat itu sama sekali tidak memikirkan mengenai Elohim atau penghujatan, tetapi hatinya didasari oleh iri hati dan dengki. Itulah yang Yesus lihat dan nilai sebagai pikiran jahat, motivasi dasar di balik perkataan rohani yang hanya dapat dilihat oleh Tuhan.
Ahli Taurat di sini menggambarkan kita yang sudah mengenal Elohim, yang sudah memiliki “pengalaman” Rohani bersama Elohim. Apakah motivasi kita murni di hadapan Elohim? Atau kita memiliki motivasi2 yang Tuhan nilai jahat di balik segala “kerohanian” kita? Apakah kita melayani untuk dipandang terhormat?
Kita semua setiap hari bergumul dengan daging dan pikiran kita. Pikiran menjadi medan peperangan rutin antara kita dan iblis. Oleh karena itu setiap hari pula kita harus melatih diri kita untuk taat kepada Firman Elohim, taat melakukan apa yang Firman katakan BENAR.
Dengan demikian kita melatih diri kita untuk memiliki motivasi yang murni di hadapan Elohim. Untuk memiliki motivasi yang murni kita membutuhkan seumur hidup kita untuk diproses Tuhan. Tuhan akan ijinkan kita jatuh dan bangkit kembali supaya kita semakin lagi terlatih dan motivasi hati kita semakin murni di hadapan Tuhan.
Amin.

No comments:

Post a Comment