Wednesday, May 11, 2011

Dasar yang Kuat

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”
(Matius 7:24-25).

Orang yang bijaksana membangun rumahnya di atas dasar yang kokoh, pondasi yang kuat yaitu batu yang keras.
Sebagai seorang arsitek saya mengerti betul bagaimana perlunya sebuah pondasi bangunan untuk berdiri di atas dasar yang kuat. Sebaik apapun bangunan tersebut kelihatannya, kalau ia berdiri di atas dasar yang tidak kuat, maka tinggal hitungan waktu saja sampai bangunan tersebut mulai rusak dan pada akhirnya rubuh semua.

Saya teringat dengan pengalaman saya di dalam sebuah proyek, ketika kami membangun sebuah bangunan. Berdasarkan penelitian atas kualitas tanah, diperoleh data bahwa tanah keras berada di kedalaman 4 m dr permukaan. Namun para pekerja kesulitan untuk menggali pondasi pada kedalaman tersebut karena, pada kedalaman 3 m saja tanah tersebut sudah cukup keras. Lalu mereka datang kepada saya untuk meminta agar pondasi cukup sampai kedalaman 3 m saja.
Saya ingat sekali saat itu saya juga bingung karena kalau berpegang kepada data kualitas tanah, mereka masih harus menggali, tapi saya juga melihat bagaimana sulitnya menembus tanah sampai kedalaman 4 m sesuai data tersebut.
Di kebingungan itu saya teringat akan prinsip dasar yang Tuhan ajarkan di sini. Bahwa kita harus membangun di atas dasar yang kuat. Lebih baik susah sekarang menggali daripada bangunan yg akan didirikan nantinya rubuh atau rusak karena tidak berdiri di atas dasar yang kuat. Akhirnya kami memilih untuk terus berusaha menembus tanah tersebut dan akhirnya kami berhasil mencapai kedalaman yang diharuskan walau dengan kerja keras.
Demikian pula dengan kita, tidak ada dasar yang lebih kuat di dalam hidup kita selain Firman Tuhan. Kita bisa mencoba untuk berpegang kepada ilmu pengetahuan, kebaikan orang lain atau kepada harta benda dan lain-lain, namun semua itu tidaklah abadi. Tentu akan lebih mudah untuk berpegang kepada hal2 yang secara nyata dapat kita lihat atau nyaman bagi kita, namun lebih baik kita membayar harga untuk percaya kepada Firman dan melakukannya, karena kita akan mendapatkan dasar yang kuat dibandingkan kita merasa nyaman namun tidak di atas dasar yang kuat.
Hanya dengan mendengar dan melakukan Firman Tuhan lah maka kita dapat berdiri tegak menghadapi tantangan kehidupan, dan percayalah, sebesar apapun tantangan yang kita hadapi dalam hidup kita akan tetap berkemenangan.
Amin.

No comments:

Post a Comment