Wednesday, June 15, 2011

Pancaran Ilahi




ALKITAB BERKATA, bahwa dari dalam diri kita akan memancar mata air yang terus-menerus memancar. (Yohanes 7:38). Bagai sumber air sumur artesis, demikianlah kehidupan orang percaya.
Apa maksudnya dan bagaimanakah pelaksanaannya? Dalam hal ini kita menjadi saluran berkat Allah. Ini adalah bunyi doa yang sangat berkenan kepada Tuhan, karena memang demikianlah kehendak Bapa. Sekarang masalahnya adalah apakah pipa kehidupan kita sungguh-sungguh sehat, sehingga dapat menjadi saluran berkat-Nya?
Adalah merupakan kehendak Tuhan, agar orang lain menemukan Tuhan melalui dan di dalam hidup kita. Sebenarnya Ia dapat memancarkan kehidupan-Nya tanpa kita. Kalau Allah berkenan memakai kita, ini adalah kehormatan dan berkat luar biasa.
Aliran Ilahi yang ada di dalam hidup kita ini, tidak bisa tidak pasti memancar ke luar dan memberkati orang lain. Dalam hal ini kita mengerti mengapa Tuhan Yesus berkata: “Kamu adalah garam dan terang dunia” (Mat. 5:13a & 14a). Kehidupan anak Tuhan yang normal adalah kehidupan yang memancarkan kehidupan Ilahi. Orang akan menikmati keteduhan Ilahi melalui hidup kita. Jalan untuk memiliki kehidupan yang memancarkan kehidupan-Nya, antara lain:
Pertama, Mengandalkan Tuhan. Kita harus selalu merasa tidak berdaya tanpa Dia. Ini merupakan bentuk kerendahan hati yang menghadirkan Tuhan dalam hidup kita.
Kedua, Tidak mengotori pikiran dengan hal-hal yang najis. Seluruh gerak hidup kita, gerak tubuh kita, mulut dan seluruh tindakan hidup kita, dikontrol oleh pikiran kita. Oleh sebab itu, kalau pikiran kita keruh, maka keruhlah seluruh gerak hidup kita. Untuk itu kita harus kudus di dalam seluruh kehidupan kita. Pikiran kita harusdipenuhi kemuliaan Allah, yaitu hal-hal sorgawi, perkara-perkararohani. Kiranya kita memberi diri dikuasai oleh Tuhan, oleh Roh-Nya.
Biar kiranya kita dipenuhi oleh hadirat dan Firman-Nya (Baca Filipi 4:8).
Ketiga, Hidup dalam doa dan persekutuan dengan Tuhan. Musa bercahaya tatkala ia turun dari Horeb. Ternyata perjumpaannya dengan Tuhan membuat kemuliaan Tuhan tertransfer kepada Musa. Hal ini juga terjadi tatkala seseorang hidup dalam persekutuan dengan Tuhan terus-menerus, yang diaktifkan melalui doa pribadinya. Dengan melakukan ketiga hal di atas, maka kita dapat mengalirkan pancaran sorgawi bagi banyak orang. Dengan demikian Tuhan akan dipermuliakan lewat hidup kita. Selamat mencoba.