Friday, August 5, 2011

Apakah Talenta mu Masih di asah dan di berikan kebada Tuhan ?

 
" Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Matius 25: 22-30
Tahun 109, sebuah terowongan dibangun di Segovia, Spanyol. Setiap hari terowongan ini mengalirkan air segar dari pegunungan kedalam kota. 18 abad sudah terowongan ini melayani penduduk kota Segovia, itu artinya kira-2 60 generasi sudah menikmati segarnya air pegunungan yang dialirkan melalui terowongan ini. Pada satu waktu muncul satu generasi yang berpendapat bahwa bahwa terowongan itu sudah tua dan sudah terlalu lama bekerja, karena itu mereka membangun sebuah terowongan baru dari pipa besi. Terowongan yang lama dijadikan sebagai museum peninggalan bersejarah. Setelah beberapa waktu tidak digunakan, terowongan yang tua mulai rusak. Panas mentari dan hujan datang silih berganti membuat terowongan itu mulai retak-retak dan diperkirakan akan semakin rusak. Keadaan ini terowongan ini memberikan pelajaran bagi kita bahwa ketika talenta atau kemampuan yang kita miliki tidak lagi digunakan maka talenta atau kemampuan itu akan berkurang atau malah hilang.
Ada begitu banyak orang yang pada masa mudanya mempersembahakan hidupnya untuk melayani Tuhan, meskipun mereka harus bergumul membagi waktu. Namun ketika mereka mulai masuk kedunia kerja dan berkeluarga, mereka terhilang dari pelayanan bahkan dari gereja. Fenomena inilah yang saya amati dan terjadi pada kebanyakan teman-teman saya yang dulu sangat antusias melayani ketika kami masih remaja. Dulu rasanya hampir semua orang yang terlibat dalam kepengurusan dan pelayanan berlomba-lomba melayani. Mereka seakan tidak mempedulikan kepenatan tubuh karena selepas kuliah harus rapat atau pulang larut malam dari tempat pelayanan yang cukup jauh. Namun beberapa waktu yang lalu saya terdiam saat mengetahui bahwa saat ini beberapa orang sama sekali tidak lagi bersentuhan dengan pelayanan, bahkan ada yang jarang datang beribadah. Jika saya sebagai manusia saja prihatin melihat kenyataan ini, apalagi Tuhan yang pernah mempercayakan talenta dan tanggung jawab ini kepada anak-anakNya. Memang tidak mudah meneruskan pelayanan yang sudah Tuhan percayakan, tetapi masalah mempertahankan pelayanan atau mengasah talenta itu sepenuhnya tergantung pada komitmen dan keputusan kita.
Asahlah terus talenta kita dengan cara setia melayani pekerjaanNya. Dengan melayani, dimana atau sebagai apapun, sesungguhnya kita sedang menunjukkan besarnya kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Kerelaan untuk mengobankan waktu, tenaga dan materi untuk melayani menunjukkan bahwa kita peduli pada jiwa-jiwa. Ketika kita bersedia melayani juga berarti Tuhan memiliki tambahan sepasang mata, tangan, kaki dan sebuah mulut untuk menyampaikan kasihNya yang besar kepada jiwa-jiwa yang lemah, putus asa atau terhilang. Asahlah talenta kita secara optimal karena hal itu akan membuat Allah dan sesama tersenyum.


Ayooo keep on fire of God