Friday, August 12, 2011

Kasihi Aku Dengan Tulus



Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. Ulangan 5:16
Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: “Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel. Rut 4:14-15
Di usia senja, anak-anaknya menitipkan Henry dipanti jompo. Henry sangat sedih karena tidak sorangpun dari anak-anaknya yang bersedia merawatnya. Kesedihan yang dialaminya semakin mendalam karena tak satu pun dari anak atau cucunya datang mengunjungi dan menanyakan keadaannya. Dalam kesedihan, ia memutuskan untuk tidak keluar dari kamar jika tidak perlu dan tidak bersosialisasi dengan orang-orang dipanti jompo itu. Henry hidup menyendiri dan menghabiskan hari-harinya dengan duduk termenung dikursi goyang yang ada dikamarnya, sambil memandang keluar jendela. Pengurus panti jompo itu menghargai keputusan Henry yang ingin hidup menyendiri.

Sikap Henry itu ternyata diperhatikan oleh Mariam, yang juga adalah penghuni panti jompo tersebut. Mariam adalah wanita yang suka memperhatikan orang-orang yang dianggapnya memerlukan perhatiannya secara khusus. Mariam meminta izin kepada pengurus panti jompo untuk mengunjungi Henry setiap hari. Nampaknya Henry tidak keberatan dengan kunjungan Mariam, tetapi ia juga tidak memberi respon bahwa ia senang pada kunjungan Maram yang rutin itu. Setiap hari Mariam mengunjungi Henry dengan membawa rajutan selimut yang sedang dikerjakannya. Sambil merajut Mariam menceritakan kisah hidupnya sewaktu masih bekerja di teater.
Setelah rajutan Mariam selesai, maka selimut hasil karyanya itu dipamerkan di aula. Semua orang yang melihat selimut itu memberi pujian atas ketekunan Mariam. Sejak awal, Mariam sudah memutuskan untuk memberikan selimut itu kepada Henry. Saat pengurus panti jompo memanggil Henry untuk menerima selimut yang dirajut Mariam, mereka terkejut karena menemukan Henry dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Dimejanya ada sebuah amplop yang bertuliskan, Tolong dibuka setelah aku meninggal. Ketika mereka membuka amplop itu, maka tertulis ungkapan hatinya kepada Mariam, Mariam, aku mencintaimu karena hanya engkau yang memperhatikan dan mengasihiku dengan tulus. Mariam hanya bisa menangis ketika mengetahui bahwa Henry telah tiada.

Pada usia senja, orang tua mebutuhkan perhatian dan ketulusan anak-anak untuk merawat mereka. Merawat dan memperhatikan orang tua adalah wujud cinta dan rasa hormat kita kepada orang tua yang telah banyak berkorban bagi kita. Jika kita menolak untuk merawat mereka pada masa tuanya, itu artinya kita dengan sengaja melukai hati mereka. Apakah kita ingin orang tua kita meninggal dengan membawa sakit hati dan kekecewaan karena penolakan kita? Sikap kita yang seringkali acuh tak acuh terhadap mereka merupakan bentuk penolakan yang menyakitkan hati mereka. Tak peduli apakah itu mertua atau orang tua kandung, yang pasti kita wajib mengasihi orang tua dengan hati yang tulus.


God Bless