Friday, July 15, 2011

Wanita Pilihan Tuhan

jesus-mary-marthaDan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.” Rut 4:15
Seiring dengan perkembangan emansipasi wanita, tuntutan persamaan hak antara pria dan wanita semakin nyata. Cukup banyak wanita yang sekarang menduduki posisi-posisi strategis baik dalam pemerintahan maupun di dunia bisnis. Hal yang jarang sekali terjadi pada jaman dahulu. Tuhan memang tidak membeda-bedakan antara pria dan wanita. Ada beberapa tokoh wanita dalam Alkitab yang memang dipakai luar biasa oleh Tuhan. Saat ini bagi seorang wanita, untuk menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang sulit dilakukan. Tetapi untuk menjadi seorang wanita pilihan di hadapan Tuhan juga bukanlah sesuatu hal yang mudah.
Mari kita coba belajar dari kehidupan Rut, perempuan dari Moab yang menjadi menantu Naomi. Ketika keadaan berubah seketika, suami Naomi meninggal, demikian juga anak-anaknya, Rut menunjukkan bagaimana seorang wanita mengambil keputusan yang tepat, sehingga pada akhirnya Rut menjadi seorang wanita pilihan Tuhan.
Berikut dua hal utama dari pribadi Rut:
1. Kesetiaan
Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” “ Rut 1:16-17
Ketika suami Naomi maupun anak-anaknya, suami dari Rut juga, meninggal, Naomi menyuruh Rut untuk pulang ke rumahnya. Tetapi Rut mengambil keputusan tetap setia mengikuti Naomi kemanapun dia pergi. Bahkan Rut akan setia hingga maut memisahkan.
Kesetiaan dalam hubungan keluarga menjadi suatu hal yang sulit dijalankan, ketika suatu masalah datang. Ketika keadaan berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa kita harapkan. Ataupun jika diperhadapkan kepada suatu pilihan seperti yang dialami oleh Rut. Banyak hubungan rumah tangga, hubungan suami-istri maupun hubungan antara mertua dan menantu yang tidak dapat diselamatkan oleh karena tidak adanya kesetiaan di dalamnya.
Rut dapat menunjukkan bahwa dia dapat tetap setia, bahkan siap menanggung segala resikonya apapun yang terjadi. Dia mengerti bahwa ketika dia berkomitmen membina hubungan keluarga, dia harus tetap setia sampai maut memisahkannya. Masalah boleh datang, tetapi biarlah sebagai seorang wanita yang mengenal Tuhan kita tetap memelihara kesetiaan dalam hubungan rumah tangga ataupun keluarga kita.
2. Ketaatan
Lalu kata Rut kepadanya: “Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan.”” Rut 3:5
Rut menghormati dan menaati segala yang dikatakan oleh Naomi kepadanya. Dia juga melakukannya dengan segenap hati tanpa keraguan sedikitpun.
Dalam kitab Rut kita dapat melihat bahwa Rut merupakan seorang wanita yang giat bekerja. Hasil pekerjaannya maupun kebaikannya bahkan diketahui oleh banyak orang.
Ketaatan yang dilakukan Rut membuahkan hasil. Pada akhirnya Tuhan memberkati Rut dengan caraNya sendiri.
Ketaatan pasti mendatangkan berkat. Ketaatan di dalam hubungan rumah tangga maupun keluarga juga akan membawa perubahan yang baik.
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang wantia janganlah menjadi penghalang untuk menjalankan ketaatan. Ketaatan istri terhadap suami merupakan cerminan bahwa wanita tersebut taat kepada Allah. Ketaatan bukanlah sesuatu hal yang dapat ditawar-tawar. Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa suami adalah kepala dalam sebuah keluarga. Dengan menjalankan ketaatan dalam hubungan keluarga, kita akan melihat jalan keluar yang Tuhan berikan dalam setiap masalah-masalah kita. Tuhan tidak pernah berhutang bagi setiap orang yang taat kepadaNya.
Pada akhir kitab Rut diceritakan bahwa pada akhirnya Rut dinikahi oleh Boas. Dan mereka melahirkan seorang anak yang diberi nama Obed. Obed adalah orang tua dari Isai, ayahnya Daud (raja Israel). Tuhan tidak melihat latar belakang Rut sebagai perempuan Moab, tetapi Tuhan melihat kesetiaan dan ketaatannya.
Ketaatan dan kesetiaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan bagi seorang wanita yang menjadi pilihan Tuhan.

Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Ams 31:30

Tuesday, July 12, 2011

BUAH ROH: KESABARAN

“...Kalau kami (Paulus dan rekan-rekan) dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;” 1 Korintus 4:12

Kesabaran berasal dari kata Yunani MACROTHUMIA yang merupakan gabungan dari dua kata: macro yang berarti panjang, dan thumos yang artinya temperamen. Jadi kesabaran itu menunjuk pada pengertian tentang kemarahan yang memerlukan waktu yang sangat panjang untuk membangkitkannya sebelum kemarahan itu dinyatakan; amarah yang terkendali. Tidak sedikit dari kita yang memiliki temperamen pendek, artinya mudah sekali kehilangan kesabaran dan menjadi marah; tersinggung dengan kata-kata yang kurang mengenakkan saja amarah kita langsung meledak dan tak terkendali. Pemazmur mengingatkan, “Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” (Mazmur 37:8). Namun ada juga orang-orang yang mampu mengendalikan amarah dan bisa sabar terhadap orang lain.

Kesabaran adalah lawan dari kemarahan yang tidak pada tempatnya, kemampuan untuk menahan diri dalam menghadapi situasi-situasi sulit. Musa, sebagai seorang pemimpin yang juga manusia biasa, terkadang tidak bisa menahan amarahnya terhadap orang-orang Israel karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Ketika Tuhan menyuruh Musa untuk berbicara kepada batu agar batu itu mengeluarkan air, Musa malah memukul batu itu. Ketidaksabarannya menyebabkan Musa tidak diijinkan Tuhan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Bisa disimpulkan bahwa orang yang sabar sekali pun ada batasnya. Maka kita sangat membutuhkan Roh Kudus agar kita memiliki kesabaran di segala situasi, karena cepat atau lambat kita akan sampai pada batas kesabaran kita.

Begitu pentingnya kesabaran dalam hidup orang percaya sehingga firman Tuhan menempatkannya pada urutan tertentu. Bila kita sudah memiliki kasih, sukacita dan damai sejahtera, kesabaran akan hadir. Tuhan Yesus sendiri telah memberi teladan hidup kepada kita, bagaimana Ia tetap sabar terhadap orang-orang yang menganiaya dan menyalibkan Dia di kayu salib, tidak ada amarah sama sekali. Dan sabar adalah sifat Allah; Dia sabar terhadap setiap orang. Sebagai anak-anakNya, sudah seharusnya kita mewarisi sifat-sifat Bapa kita. Jika tidak, lalu kita ini anak siapa?

Milikilah kesabaran, karena “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan,...” Amsal 16:32

Cobaan



Perlu diluruskan bahwa cobaan bukanlah berasal dari Allah. Karena Tuhan Allah tidak pernah mencobai umat ciptaanNya, Ia justru sangat mencintai umatnya. Cobaan itu berasal berasal Iblis dan keinginan kita sendiri namun di izinkan oleh Tuhan. Mengapa demikian?

Yakobus 1 ayat 13,14

13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Awalnya manusia [ adam dan hawa ] kudus dan memiliki kemuliaan Allah dan alam maut tidak dapat menguasainya. Dikarenakan godaan Iblis berhasil kepada hawa maka jatuhlah manusia kedalam dosa, dan kehilangan kemuliaan Allah. Kemudian manusia sebelum lahirnya sang Penebus melalui para Nabi berusaha membawa manusia kedalam jalan yang benar namun tidak sempurnya, hingga genaplah waktunya bahwa anak manusia akan dilahirkan ke dunia ini sebagai penebus. Dialah yang akan menebus segala dosa-dosa kita. Dia adalah TERANG DUNIA yang akan membawa jalan kebenaran menuju Allah. Melalui darah Tuhan Yesus maka kita di sucikan, darah perjanjian baru antara manusia dengan Allah. Dengan adanya perjanjian ini maka kita [ manusia memiliki harapan untuk mendapatkan kembali kemuliaan Allah ].
Iblis tahu akan hal ini dan ia terus berusaha membuat kita gagal, dengan menggodai kita. Kenapa di izinkan oleh Tuhan. Sebenarnya dibilang di izinkan juga kurang tepat, menurut saya sebenarnya Tuhan sudah memberikan kepercayaan kepada kita, itulah mengapa manusia ber-akal budi, hati nurani dan roh kudus yang dapat kita gunakan untuk melawan iblis. Namun memang kebanyakan manusia itu tergoda baik oleh bisikan iblis maupun keinginannya sendiri, hawa nafsu, ketamakan, dll. hal ini terjadi karena kurang mengertinya kita terhadap kehendak Tuhan oleh sebab itu manusia lebih mengikuti hal-hal kedagingan/ duniawi dan berfikir bahwa cobaan itu dari Allah dan ya sudah pasrah saja toh tidak melebihi kapasitas individu.
Padahal tidak demikian, coba anda rasakan saat cobaan datang, jika kita bisa sedikit saja mendekatkan diri kepada Tuhan maka sebenarnya Tuhan itu akan memberi jalan keluar. Benar tidak? makanya kadang kita selalu merasa bahwa Tuhan tidak akan mencobai kita melebihi kekuatan kita, ada hikmah dibalik itu dan sebagainya. sebenarnya tidak seperti itu.

Jadi begini :
IBLIS datang mencobai kita [ misal kejatuhan ekonomoi keluarga ] , Tuhan melihatnya kemudian Dia memberikan solusinya [ jikalau ia berhasil melewatinya dgn iklas dan baik maka ia akan berjodoh bertemu dengan si A yang akan membawa dia keluar dari pergumulan ini dan buah ini akan matang dalam waktu 3 tahun jika ia dapat pelihara misalnya ]

maka :

1. kondisi pasrah
manusia yang merasa itu cobaan dari Allah akan pasrah, sabar dan menunggu waktu, tanpa berbuat apa-apa karena yakin Tuhannya nanti akan menyediakan untuknya, namun ternyata tidak kunjung tiba kebangkitan ekonominya. Karena iblis tahu waktu sudah mau 3 tahun maka datanglah iblis untuk menambah kejatuhannya dengan membisikkan bahwa Tuhan Allahmu itu Jahat tidak peduli dll, akhirnya manusia tersebut berbalik benci dengan Tuhan bahkan menyakiti sesama demi mendapatkan kembali kehidupan yang sebelumnya yang kaya raya. [ jika demikian maka siapa yang menang? Iblis bukan. ]
manusia ini dinyatakan gagal bagaimana menurut anda, walaupun setelah mangkir dari Allah ia tetap bisa mendapatkan kembali kekayaannya

2. kondisi tanpa Tuhan
manusia yang berusaha sekeras mungkin karena jika dilihat secara duniawi dirinyalah yang mampu membawa keberhasilan bukan siapa-siapa termasuk Tuhan. Masuk akal namun seharusnya ia ingat bahwa manusia berusaha Tuhan yang memutuskan. Lalu berusaha keraslah ia untuk mengembalikan kejayaannya dengan berbagai cara halal namun semua gagal, lalu datanglah iblis dan menambah godaan kepadanya “ayo coba cara curang, cara yang merugikan orang lain, cara cepat dll” akhirnya dengan cara menipu ia berhasil mengembalikan kekayaannya. Lalu siapakah yang menang? Iblish bukan. Manusia tidak menyadarinya.
manusia ini dinilai gagal bagaimana menurut anda, walaupun ia tidak mengenal Allah ia tetap bisa berhasil mendapatkan kekayaan kembali

3. kondisi bersama Tuhan
Jatuhlah menimpa manusia yang mengerti, ia menganggap ini pekerjaan iblis ataupun karena keserakahannya sendiri. Lalu ia berdoa kepada Tuhan, mohon ampun dan mohon Tuhan yang pimpin, Tuhan yang memberi solusi, dan Tuhan yang menemaninya dalam setiap langkah melalui cobaan ini. Dalam perjalanan menghadapi cobaan ini ia tidak pasrah dan menunggu waktu, ia tetap berusaha. Ia juga akan tetap bersuka cita, ia tetap rajin berdoa, rajin bersyukur. Dengan secara tidak langsung orang lain yang melihat maka akan bertanya dan berfikir kok bisa ya dalam susah masih bisa bersuka cita dan yakin kepada Tuhannya. Ia menjalani dengan sabar, sukacita dan bersyukur. Hal ini menyebabkan Iblis makin kesal dan menambahkan lagi godaan-godaan. Sudah ekonomi jatuh, salah satu anggota keluarga dibuat sakit. atau apa saja yang tentunya segala sesuatu yang membuat kita akhirnya menyerah. Namun iblis tidak dapat berbuat lebih karena Tuhan menjaga orang yang percaya, makanya seakan-akan Tuhan tidak mencobai melebihi kekuatan manusia. Padahal Tuhanlah yang menjaga kita, iblis ingin mencoba kita lebih tapi digagalkan oleh Tuhan. lalu karena orang ini menjalankan dengan tulus dan baik maka suatu saat bertemula ia dengan seseorang. Nah disinilah kebaikan/ ketulusannya dinyatakan. Orang yang dipertemukan bisa saja tidak kelihatan akan membawa dia keluar dari kejatuhan malah bersifat terbalik, orang tersebut yang lebih butuh pertolongan. Jika ia mampu berinteraksi dengan orang tibalah waktu 3 tahun itu dan tiba-tiba orang tersebut bertemu dengan seseorang yang dapat membuat ia kayaraya bahkan berlipat-lipat, sehingga dapat memuliakan Allah.
manusia ini dinilai sukses dan berhak lanjut ke level berikutnya namun akan tetap di goda lagi oleh si IBLIS saat ia berada di puncak misalkan godaan 3T Tahta Wanita dan Harta.

God Bless