Tuesday, July 19, 2011

HATI YANG MURNI


 
Kalau kita berbicara dengan orang lain,maka seringkali kita juga akan mendengar berbagai keluhan yang sedang mereka alami. Atau kita sendiri terkadang mengeluhkan persoalan hidup kita kepada orang lain. Mungkin keluhan kita juga ada yang sama dengan keluhan orang lain tersebut. Lalu di dalam setiap persoalan tersebut kita akan mendengar berbagai ungkapan misalnya; saya marah,saya senang,saya benci,saya kesal, saya dendam dan berbagai macam ungkapan lainnya.
Dari ungkapan ini maka akan tergambar dengan jelas sebuah keadaan yang sedang terjadi pada kita atau pada orang lain. Tapi tahukah kita dari mana pusat ungkapan itu semua….? Hanya ada satu pusatnya yaitu dari hati.
(AMS 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.)
Firman Tuhan dengan tegas mengingatkan kita untuk menjaga hati kita dengan sangat ketat. Kalau kita perhatikan kata jaga ada sebuah penekanan disana,bukan saja jaga dalam pengertian biasa. Tetapi ditekankan kepada kita lebih jelas lagi jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan. Jadi disini ada suatu perintah yang cukup jelas yang seharusnya sangat menyita perhatian kita secara khusus didalam seluruh gerak hidup kita,supaya apa yang kita lakukan kita akan selalu melakukannya dengan penuh kahati-hatian.
Ada pepatah yang mengatakan dari mata turun ke hati (apa yang kita lihat),berarti dapat juga kita katakan,dari mulut turun ke hati (apa yang kita ucapkan),atau dari telinga turun ke hati (apa yang kita dengarkan) . Lalu mengapa harus turun kehati dulu…? Karena dari hatilah timbul berbagai keinginan dan perasaan, yang akhirnya melandasi kita untuk mengambil suatu keputusan.
MAT 15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. 
Kedua kata inilah yaitu; Keinginan dan Perasaan yang selalu membelenggu hati kita,yang tentu akan mengandung dua makna yang berbeda dalam setiap kata, yaitu makna yang positif atau makna yang negatif. Olehnya setiap pilihan yang kita ambil atau kita tentukan dengan sikap hati yang kita miliki akan selalu berdampak pada kehidupan kita,baik kehidupan kita saat ini maupun kehidupan kita yang akan datang yaitu di kekekalan.
Keinginan dan perasaan       
Mungkin kita akan berkata kalau keinginan itu kan wajar saja,karena setiap manusia pasti punya keinginan. Memang benar,namun dalam menjalani kehidupan kita saat ini alangkah baiknya kalau kita dapat mengontrol setiap keinginan hati kita dan memperkarakannya dengan serius dihadapan Tuhan, apakah keinginan yang kita miliki saat ini adalah keinginan yang Tuhan kehendaki atau tidak.
Tentu hal yang sama juga berlaku untuk perasaan hati kita. Mengapa harus di kontrol atau mengapa harus di perkarakan dengan Tuhan terlebih dulu..? Karena sering kali keinginan kita dan perasaan kita berlawanan dengan keinginan dan perasaaan Tuhan kepada kita. Hal inilah yang sangat berbahaya apabila kita tidak mempunyai kepekaan untuk membedakan mana keinginan Tuhan dan mana keinginan kita.
Seringkali lalu tanpa ragu-ragu kita memakai ayat firman Tuhan untuk membenarkan bahwa keinginan kita sudah sesuai dengan apa yang firman Tuhan katakan. Sebagai contoh; untuk membenarkan keinginan kita yang duniawi lalu kita mengambil ayat firman Tuhan mengkleim janji firman Tuhan, untuk meminta apa saja yang kita inginkan sesuai keinginan hati kita, walaupun sebenarnya keinginan kita itu tidak sesuai dengan keinginan Tuhan kepada kita.
Kita akan berkata,firman Tuhan sudah katakan; MAT 7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Dari ayat firman Tuhan ini,lalu kita memaksa untuk membenarkan keinginan dan perasaan hati kita,dan dengan seenaknya kita memberi penafsiran yang salah, tanpa melihat konteks yang benar .Apalagi sering kita berdalih,kita harus imani apa yang kita mau. Kita harus mengkleim janji firman Tuhan. Inilah kebiasaan buruk yang tidak kita sadari dengan terbiasa mencomot satu ayat firman Tuhan hanya demi membenarkan sebuah keinginan hati kita.
Periksalah dengan cermat setiap ayat firman Tuhan,maka kebenaran sejati dari firman Tuhan akan kita tangkap dengan jelas. 
YOH 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Seharusnya sebelum kita mengkleim janji firman Tuhan mari kita lihat kedalam,apakah kita sudah benar-benar hidup sesuai dengan firman Tuhan,yaitu tinggal didalam Dia dan firmanNya itu tinggal didalam kita . . ?
Kita selalu ingin supaya Tuhan mengerti dan memperhatikan setiap keinginan dan perasaan hati kita. Pertanyaannya sudahkah kita mengerti dan memperhatikan keinginan dan perasaan hati Tuhan…?
Kalau firman Tuhan mengingatkan kita supaya kita harus menjaga hati ini dengan segala kewaspadaan,ini merupakan suatu peringatan penting bagi kita. Mengapa…? Karena Allah yang menciptakan kita,Dia sangat mengenal,mengerti,dan mengetahui apa yang ada dalam hati kita. Mungkin kita dapat bersembunyi dihadapan manusia tapi tidak dihadapan Allah sebab dihadapan Allah segala yang tersembunyi itu nyata.
Apabila kita mau belajar untuk mengerti kehendak Tuhan bagi hidup kita,maka dengan pernyataan kebenaran firman Tuhan ini, kita akan melihat satu pesan Tuhan yang begitu kuat bukan saja kepada kehidupan kita saat ini tetapi terlebih lagi kepada kehidupan kita yang akan datang yaitu di dalam kekekalan.
AMS 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Kata kehidupan-pun lebih menunjukan kepada kehidupan yang akan datang dalam kekekalan. Sebab kalau ditujukan hanya kepada kehidupan selama kita ada di dunia ini,maka orang tidak perlu lagi untuk menjaga hati. Karena manusia,hanya hidup untuk makan,minium,kawin dan mengawinkan,bersenang-senang dengan menikmati berbagai fasilitas hidup yang dimilikinya,tentu untuk memuaskan hasrat hatinya sendiri,tanpa merasa memiliki beban apapun dan setelah itu mati.
jadi manusia tidak akan berpikir lagi tentang dampak perbuatannya,apapun yang dia perbuat kalau nanti sudah mati kan tidak ada resiko yang ditanggungnya. Tetapi karena masih ada kehidupan yang akan datang,maka Allah yang penuh kasih itu mengingatkan kita akan hal ini (jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan),sebab Dia mau dimana Dia berada disitu kita juga berada.
LUK 21:34  "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan  kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
(MAT 12:34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.)
(MAT 15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. MAT 15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.)
Dari kebenaran-kebenaran ini jelas mengisyaratkan kepada kita,pentgingnya menjaga hati nurani kita dengan murni. Karena dengan kemurnian hati nurani kita yang kita jaga dengan takut dan gentar akan memberi dampak kepada terpancar kehidupan kekal yang kita terima di dalam Tuhan Yesus Kristus untuk selama-lamanya..

God Bless u all

Sunday, July 17, 2011

KEsetiaan Anda membawa anda Pada Promosinya Tuhan

 
 
Sebelum Joel Osteen menjadi gembala di Lakewood Church, dia bekerja kepada ayahnya selama 17 tahun dan bertanggung jawab pada bagian pelayanan televisi. Dan inilah ceritanya tentang apa artinya kesetiaan.

Dulu kami membuat acara khusus televisi yang besar, konser, dan semua hal menyenangkan lainnya. Tetapi menjelang akhir hidup ayah saya, dia tidak ingin melakukannya lagi. Suatu hari, saya mendapatkan jam tayang di banyak stasiun radio untuk memancarkan acara ayah saya. Saya telah begitu bekerja keras, dan merupakan suatu kesepakatan yang besar. Saya meminta ayah saya untuk turun ke studio hanya selama satu jam saja setiap minggunya, tetapi katanya, “Joel, saya tidak ingin melakukan itu. Saya telah berumur 75 tahun. Saya hanya ingin rileks dan menggembalakan gereja.”

Saya merasa sangat kecewa. Saya pikir, “Tuhan, saya masih muda. Saya tidak ingin melakukan hal kecil. Saya memiliki mimpi yang besar. Saya ingin melakukan lebih lagi.”

“Mungkin ini saatnya untuk saya pergi. Mungkin ini saatnya bagi saya untuk mencari beberapa peluang lainnya,” demikian pikir saya.

Namun ketika saya bertanya pada hati kecil saya, saya tahu harus berada bersama ayah saya. Saya tidak tahu pasti kapan keputusan itu saya buat, tapi selanjutnya saya hanya melakukan yang terbaik hari demi hari.

Dua tahun kemudian, Ayah saya kembali kerumah Bapa. Saya menyadari sekarang mengapa Tuhan menaruh dalam hati saya sebuah mimpi yang besar, yaitu untuk membangun pelayanan saya sendiri. Tapi saya harus menunggu waktu yang tepat dari Tuhan. Jika saja saya tidak setia dimana saya ditempatkan, dan saya tidak menghormati dan tunduk pada otoritas saya dan memilih yang benar saya percaya, saya tidak akan berdiri dimana saya sekarang berada.

Teman, mungkin Anda melihat sepertinya pintu tertutup bagi mimpi Anda. Mungkin otoritas Anda memiliki pemikiran yang berbeda dari Anda. Tetapi begitu Anda memutuskan untuk berbunga, ditempat Anda ditanam, dan menjaga sikap Anda; Ketika Anda memutuskan untuk tidak kecewa ketika otoritas diatas Anda tidak setuju dengan Anda, maka Anda akan menuai benih yang Anda tabur, dan Tuhan akan membawa Anda ketempat dimana Dia mau Anda berada. Jadi tetaplah berdiri, tetaplah percaya, dan tetap lakukan yang terbaik karena Tuhan akan membawa Anda ke tempat dimana Anda belum pernah memimpikannya.

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Matius 25:23