Wednesday, June 1, 2011

Jika Kamu Patah Hati ?

… Janganlah takut dan janganlah patah hati. Ulangan 1 : 21.
Pernah ngalamin patah hati ??
Gimana rasanya ??
Amit2 deh, rasanya kalo boleh milih, jangan sampe pengalaman menyakitkan tuh terulang lagi pada kita. Soalnya menyakitkan banget diputus ama seseorang yg kita sayang. Tapi apa bisa ?? Persoalannya sampai kapan pun kita nggak bakalan bisa memustahilkan hal semacam itu terjadi kan ? Sekali waktu kita ditolak,kita patah hati,lalu depresi. Di lain waktu mungkin aja kan bisa mengalami persoalan yg sama ? Nah, seperti kata pepatah, pengalaman hidup seharusnya memberikan banyak pelajaran buat kita. Pernahkah kita mengambil keuntungan positif dari setiap pengalaman penolakan dan patah hati yang pernah terjadi ??
Apapun yang terjadi seharusnya kita dapat hidup dengan berani dan sebaik mungkin serta memiliki hati yang kuat. Masa muda adalah saat untuk bergerak maju dgn berani menyongsong masa depan dan bukan merasa pesimis ato kasihan pada diri sendiri. John D. Rockefeller, industriawan dan dermawan dari Amerika yang mengumpulkan kekayaan begitu besar,adalah orang seperti itu. Di masa mudanya,saat masih miskin,ia melamar seseorang gadis yg merupakan cinta pertamanya. Tapi sayang ibu gadis itu menolak. Ia ditolak karena dianggap sebagai pemuda bermasa depan sangat suram. Ini contoh yang sempurna dari betapa sulitnya mengevaluasi potensi. Dari pada depresi,hal ini malah menginspirasi si muda Rockefeller. Ia tidak membiarkan dirinya terus mengalami patah hati. Ia bangkit dan akhirnya justru membuktikan bahwa masa depannya sama sekali tidak suram.
Jangan biarkan patah hati membuat kita patah semangat. Menjadi kuat itu sangatlah penting. Jika kita kuat,kesedihan justru akan menjadi santapan harian dan hal yg membuat kita menderita akan membersihkan hidup kita. Penderitaan besar yg kita alamilah yg akan membuat kita dapat bertumbuh kuat dan menjadi orang dewasa yang dimampukan. Maju terus !! Jangan biarkan kesedihan kita menjadi penghalang bagi kita untuk mengevaluasi potensi kita. Sebaliknya, jadikanlah setiap peristiwa menyakitkan menjadi alat untuk mengeksploitasi potensi kita. Buktikan bahwa kita adalah orang2 yg kuat dan selalu menjadi pemenang.
Gbu.


Patah Hati

Membangun Kepekaan Rohani

Bacaan Alkitab - Mazmur 116 : 97-100
Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.

“Kamu tahu bagaimana rasanya diperlakukan seperti itu!”. Mungkin anda pernah mengucapkan kata-kata itu ketika anda diremehkan, yang saat itu mungkin membuat anda merasa frustasi. Ya, kita semua tidak ingin bila kita diremehkan atau dianggap sepi.

Sekarang bayangkanlah betapa sedihnya hati Tuhan ketika orang-orang percaya tidak menaruh perhatian pada perasaan-Nya atau kata-kata-Nya. Kita diberikan dasar kepekaan rohani agar kita dapat menilai dengan bijak, namun karunia ini harus terus menerus kita pupuk dan kembangkan. Caranya adalah dengan mempelajari Alkitab. Bila kita ingin mengetahui pikiran Allah tentang suatu masalah, tidak ada sumber yang lebih baik selain Alkitab, karena Alkitab adalah buku penuntun yang ditulisNya sendiri untuk menyatakan tentang diri-Nya kepada dunia. Di dalam halaman-halaman Alkitab, Allah telah menggambarkan tentang diri-Nya dan bagaimana Dia bekerja sehingga kita dapat menilai dengan benar apa berasal dari Dia dan apa yang bukan. 
 
 
Jbu... :)

Sebagai orang percaya kita tidak boleh bergantung pada kemampuan kita sendiri untuk dapat memiliki kepekaan rohani. Tuhan memberikan kepada pemimpin rohani suatu tugas untuk mengajarkan kepekaan rohani kepada umat-Nya (Yehezkiel 44:23). Dibawah bimbingan seorang mentor yang dewasa secara rohani, kita akan bertumbuh dalam kebenaran dengan mempelajari prinsip-prinsip Alkitab dan cara-cara menerapkannya.

Setiap aspek kehidupan ini dipengaruhi oleh kemampuan kita dalam membuat penilaian yang bijak dan sesuai dengan kehendak Allah. Prinsip-prinsip Alkitab yang kita pelajari melalui seorang pembimbing rohani kita padukan dengan nilai-nilai yang kita peroleh melalui perenungan alkitab secara pribadi. Dan kedua pendekatan ini akan membentuk suatu jalinan yang pada gilirannya akan menyaring segala sesuatu yang kita lihat, dengar dan alami. Setiap ketidakbenaran yang berusaha menembus jaringan itu segera akan membunyikan tanda peringatan dini di dalam roh kita. Itulah sebabnya, sangat penting bagi kita untuk selalu memenuhi pikiran kita dengan kebenaran.