Tuesday, June 28, 2011

Bertemu Tuhan di Taman


Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang (2 Korintus 3 : 2)

Ada seorang anak laki-laki yang ingin sekali bertemu dengan Tuhan. Ia berfikir bahwa untuk bisa bertemu dengan Tuhan, ia harus melakukan perjalanan yang panjang. Maka anak itupun menyiapkan pakianya yang cukup banyak, lalu memasukanya ke dalam koper. Tak lupa ia membawa bekal makanan dan minuman kaleng, dan ia pun memulai perjalanan panjangnya. Ketika ia sudah melalui jarak tertentu, anak itu bertemu dengan seorang wanita tua yang sedang duduk di taman. Wanita itu asyik memandangi beberapa ekor merpati.
Si anak mengambil tempat duduk di sisi wanita tua, sambil membuka kopernya. Tanganya mearih sebuah minuman kaleng, dan ia memperhatikan bahwa wanita tua itu kelihatan sangat lapar. Maka ia pun memberikan sebuah minuman kaleng kepadanya. Wanita itu menerimanya dengan senang hati, sambil memperlihatkan senyuman yang manis. Begitu manisnya senyuman itu, sehingga anak laki-laki itu ingin terus melihatnya. Karena senangnya, si anak laki-laki memberikan sebagaian bekal makanan yang dibawanya kepada wanita tua tersebut. Kini mereka berdua tersenyum sambil menikmati makanan dan minuman bersama, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.  Setelah hari mulai senja, anak laki-laki itu menyadari bawha ia begitu lelah dan ia harus pergi. Sebelum melangkah pergi, anak laki-laki itu mendekati sang wanita tua dan memeluknya. Wanita itu kembali memperhatikan senyum yang indah.

Karena anak itu tiba dirumah, ibunya melihat wajah anakanya yang nampak bergembira. Ia pun bertanya pada anaknya, “Apa yang sudah engkau lakukan hari ini yang membuatmu begitu gembira?”" Saya baru saja makan siang dan Tuhan. Ia memiliki senyum yang sangat indah yang belum pernah kulihat, “jawabnya. Wanita tua di taman tadi pun kembali kerumah dengan sukacita. Ketika tetangganya bertanya mengapa ia bersuka cita, ia menjawab, “Aku baru saja makan bersama Tuhan di taman. Ternyata masih sangat muda dari yang kubayangkan, ” tambahnya dengan wajah bahagia.

Kisah diatas cukup menarik, suatu gambaran bahwa kehidupan orang percaya bagaikan kitab terbuka yang dapat dibaca oleh semua orang. Melalui sikap dan tindakan hidup kita sehari-hari, orang akan tahu apakah Tuhan ada di dalam hidup kita atau tidak. Seringkali kita mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengenai Tuahn kepada orang-orang tertentu, tetapi kita dapat menyatakan bagaimanakah Tuhan itu melalui sikap hidup kita setiap hari. Karena itu jangan bersedih kalau kita tidak punya kemampuan untuk menjelaskan Tuhan melalui kata-kata. Untuk menjalaskan Tuahn yang pengasih, Untuk bisa menunjukan perbuatan kasih kepada orang lain.  Untuk menjelaskan kesabaranNya, kita bisa menunjukan sikap sabar. Untuk menunjukan Tuhan yang pengampun, kita bisa mengampuni sesama.

God Bless

No comments:

Post a Comment